Monday, November 19, 2012

Mari Budayakan Menulis (part I)

Mari Budayakan Menulis (part I)


Menulis, secara sederhana adalah menuliskan apa yang ada dalam pikiran kita. Menulis di atas kertas sama saja dengan menggambarkan wujud lain pikiran kita. Pun begitu, menulis ternyata merupukan sebuah hal yang sangat sulit. Bahkan bagi sebagian orang, terkadang hanya untuk menuliskan "Status" di sosial network saja susah. Jangankan orang yang dengan otak standar, orang yang cukup pandai saja belum tentu lihai dalam menulis. Banyak sekali orang yang pandai bicara, namun tidak pandai menulis. Lalu apa yang menghalangi mereka untuk menulis sebenarnya? 

Di sini saya tidak akan menceritakan tentang pengertian tetek bengek yang berkaitan dengan menulis. Tapi hanya mengajak anda untuk segera menulis. Menulis apa saja yang ada dalam pikiran anda, karena mungkin saja apa yang menjadi gagasan anda dibutuhkan oleh orang lain. Jadi ini tentang berbagi. Berbagi sesuatu yang mungkin bisa bermanfaat untuk orang lain. Karena tidak sedikit orang mendapatkan isnpirasi dari karya tulis seseorang. Tentu saja adalah inspirasi untuk berkembang menjadi lebih baik. 

Baiklah, pertama-tama siapkan saja alat tulis anda sekarang juga, mau pensil, ballpoin, atau pun komputer anda, siapkan sekarang juga. Bila tulisan anda berkaitan dengan sesuatu yang insidental, ada baiknya anda siapkan buku kecil, atau buku saku lengkap dengan pensil atau ballpoinnya. Karena ide tulisan bisa datang kapan saja, yang penting untuk segera anda tulis, atau ide itu akan kabur tanpa bekas. 

Kedua, tentukan anda akan menulis apa? Misalnya karya seni. Bisa berupa puisi, cerpen, cerbung, novel ataupun naskah teater ataupun yang lain. [yah, saya nggak punya bakat seni mas!] jika itu yang terlontar dalam pikiran anda, mudah saja cari bentuk tulisan yang lain. Misalnya bila anda punya masalah yang berkaitan dengan kehidupan sosial anda, tulis saja. Ya, anda hanya harus menulisnya. Hilangkan perasaan anda yang mengatakan bahwa tulisan anda ini jelek, atau tulisan anda ini tidak berguna atau bahkan anda merasa tulisan anda ini akan menjadi bahan tertawaan. Buang jauh-jauh perasaan seperti itu, karena itu hanya bisa menghentikan jari anda untuk menulis. Tulis saja dulu, dan penilaian dari orang lain akan menjadi pupuk penyubur bagi karya tulis anda berikutnya. Enakkan? 

Saya yakin dalam pikiran anda pasti punya penilaian atau pun tanggapan terhadap segala sesuatu yang tengah terjadi di sekitar anda. [iya mas] Nah, tulis saja itu. [ya mungkin saya bisa saja munulis mas, tapi hanya sedikit!] Yah, itu mah bukan persoalan, sedikit atau pun banyak tetaplah tulisan. [saya tidak mengerti bentuk tulisan baku mas] Alasan lagi deh. Anda tidak sedang melanggar hukum kan? So kenapa harus takut?

[Baiklah mas ini saya sudah siap sekali untuk menulis, tapi kenapa inspirasi belum datang juga?] baiklah, Fokuskan pikiran, kalau perlu siapkan dulu kopi di samping anda. Sudah? oke sekarang mulai dengan kata pertama. Sudah? Lanjutkan dengan kata berikutnya sampai lengkap satu kalimat.  Sudah? Greaattt. Lanjutkan pada kalimat berikutnya, terus dan terus. Kata demi kata, hingga anda dapatkan satu paragraf . Paragraf pertama adalah bagian terpenting bagi perjalanan tulisan anda. Seperti langkah pertama dari langkah berkilo-kilo meter berikutnya.
Lanjutkan dan lanjutkan.


EmoticonEmoticon