Menumbuhkan Kesadaran Bisnis pada Anak Sejak Dini
Membaca judul di atas apa
reaksi pikiran anda pertama kali? Pentingkah? Atau menggelikan? Hehe. Menurut
saya, selain hal keilmuan murni, yang harus kita tanamkan pada sang anak, tak
kalah penting juga adalah menumbuhkan kesadaran berbisnis dalam jiwanya. Perlu
digarisbawahi, bahwa yang saya sebutkan adalah menumbuhkan kesadaran bisnis,
bukan memberikan pendidikan tentang bisnis.
![]() |
sumber : sentradinarmakassar.com |
Kalau yang ke dua yang
terjadi, mungkin itu belumlah waktunya. Akan tetapi untuk yang pertama,
kesadaran berbisnis, ini bukanlah hal yang tidak mungkin, melainkan adalah sebuah keharusan. Mengingat ke depannya
nanti, seorang anak akan membutuhkan sebuah usaha untuk menghidupi keluarganya.
(Bukankah dengan ilmu
yang dia peroleh dalam pendidikannya nanti, secara otomatis dia akan bisa
menghidupi dirinya?) Bisa iya bisa tidak. Bagaimana bila keilmuan yang ia
cocoki adalah keilmuan tentang hal-hal yang jauh dari dunia bisnis? Sebagai
contoh begini, seorang anak kuliah mengambil jurusan yang mengarah pada
pengadilan misalnya, tentu pada akhirnya dia harusnya bekerja di pengadilan,
lalu bagaimana jika ternyata dengan satu dan lain sebab dia tidak bisa masuk ke
lembaga pengadilan? Atau juga seorang anak yang kuliah mengambil jurusan
pendidikan, tapi di kemudian hari dia tidak bisa masuk ke dalam lembaga
pendidikan, dalam hal ini tidak bisa menjadi guru? Apalagi akhir-akhir ini,
guru menjadi tujuan banyak orang, dan perkuliahan dengan jurusan pendidikan
juga memiliki banyak peminat, tentu saja kesempatan kerja di lingkungan
pendidikan akan sangat sedikit.
Oleh karena itu,
kesadaran bisnis ini menjadi penting untuk ditumbuhkan dalam jiwa anak.
Sehingga ketika ia dewasa nanti, dia sudah mempunyai naluri bisnis dalam
jiwanya, dan tidak menggantungkan diri pada lowongan kerja yang ada. (Akan
tetapi bagaimana cara menumbuhkan kesadaran bisnis pada anak?) Tidak
muluk-muluk, hanya berikan dia sebuah praktik yang berkaitan dengan bisnis.
Misalnya, dia minta uang jajan, berilah dia suatu kegiatan atau usaha agar dia
bisa memperoleh uang yang nantinya ia gunakan untuk beli jajan tersebut.
Misalnya anda bisa menyuruhnya untuk menjual mangga yang ada dipekarangan rumah
kepada orang lain. Atau kalau itu tidak mungkin, suruhlah ia menjual pisang
kepada orang lain. Atau yang paling mudah, suruhlah ia untuk mencuci motor
anda, lalu berilah ia upah.
Kegiatan disesuaikan dengan usia
dan kemampuan si anak. Lakukan hal seperti itu secara berulang-ulang, maka pada
akhirnya nanti akan tumbuh kesadaran bisnis, yang akan bermanfaat kelak ketika
ia sudah dewasa nanti. Bagaimana menurut Anda?, tulislah komentar anda.